Disclaimer: tulisan ini murni ditulis secara independen, dengan penuh kesadaran, tanpa ada paksaan, dan tidak ada maksud untuk ngiklan. Semua yang ditulis berdasarkan pengalaman atau apa yang telah dirasakan oleh penulis.
Jika terjadi perbedaan pengalaman atau rasa, harap dimaklumi. Karena masing-masing orang memiliki selera yang berbeda. Terima kasih.
Latte, merupakan kopi yang terbuat dari campuran espresso dan susu panas. Berasal dari bahasa Italia yaitu caffè latte atau caffellatte yang berarti kopi susu.
Ecchan sendiri suka banget dengan yang namanya Latte ini. Dan buat ecchan, caffé latte terbaik selama ini adalah caffé latte dari franchise donatnya Johnny Andrean, alias J.co. Buat ecchan, perpaduan antara kopi dengan susunya itu pas. Apalagi tanpa gula. Yummy!
Kalo lagi bokek, ecchan menghindari ngopi di kedai kopi cantik. Ya gimana ya. Sekali ngopi harus ngeluarin kocek minimal Rp 24.000,- (kalo di sbux Rp 34.000,- untungnya ada tumbler jadi diskon Rp 3000). Terus kalau tidak berlama-lama duduk nongkrong itu rasanya rugi karena ada fasilitas WiFi gratisnya XD padahal jam istirahat itu dipakai untuk pulang dan nyusuin anak. Jadi yang bisa kulakukan adalah membawa kopi tersebut balik ke kantor.
Memang sih, banyak pilihan kopi sachet atau kopi instant yang menawarkan rasa “kopi susu”. Tapi tetep saja, bagi ecchan, yang namanya kopi instant tuh rasanya kurang nampol di lidah. Hingga suatu hari ecchan melihat sebuah iklan kopi sachet di tv yang dibintangi oleh mbak Dian Sastro.
“Tumben-tumbenan amat ya mbak Dian ini mengiklankan sebuah merek kopi,” begitu pikirku. Terlebih narasinya yang keren. “Pertama dengan gula terpisah”. Ya memang selama ini kopi sachet selalu dicampur dengan gula dan manisnya kebangetan buat ecchan.
Iklannya efektif sih ya menurut ecchan. Selain karena ditayangkan berulang-ulang, jargon “Pertama dengan gula terpisah”nya tersebut nancep di ingatan, akhirnya ecchan penasaran dengan rasanya. Penasaran berujung pada hunting. Tapi ecchan sadar, kopi ini tidak mungkin segera beredar luas.
Hingga suatu hari ecchan menemukan di bilik jualan kopi seduh di mall-ku. “wah! Sudah ada!” pikirku. Tanpa pikir panjang, ecchan membelinya. Dan yang benar saja, satu sachet kurang nampol buat chan. Lalu, enaknya bagaimana ya?
Dengan semangat dua-ribu-lima-belas, ecchan pergi ke tempat biasa ecchan kulakan kopi. Alhamdulillah mereka sudah punya‼
Torabika Creamy Latte, dengan gula terpisah. It’s so creamy.
Komposisi: krimmer nabati, kopi instant, perisa artifisial, susu bubuk skim, kakao bubuk, ekstrak malt bubuk, pemanis buatan sukralosa (0.025% ADI 15mg/kg berat badan)
Dengan adanya kandungan pemanis buatan pada kopi sachet utamanya, maka kopi ini masih terasa manis. Bagi seorang peminum kopi yang terbiasa minum kopi susu tanpa gula (seperti ecchan), sudah pasti rasanya manis, walau rasa kopinya lebih legit. Bagaimana dengan creamy-nya?
Kopi susu yang “creamy” biasanya hadir karena adanya campuran susu sapi UHT full cream. Susu sapi UHT itulah yang menimbulkan rasa creamy dan gurih di lidah. Sedangkan pada Torabika Creamy Latte, rasa susu tersebut timbul berkat susu skim dan krimer. Dimana susu skim dan krimer itu kadar lemaknya lebih sedikit daripada full cream. Jadi bagi ecchan, kopi ini kurang creamy.
Berhubung ecchan suka kopi susu yang kental, maka ecchan melakukan eksperimen dengan dua sachet kopi sekaligus. Hasilnya? Rasa kopinya terlalu nyethak. Terlalu terasa di lidah. Jadi sebaiknya seperti apa? Bikin satu sachet, kurang kental. Bikin dua sachet, kopinya lebih terasa. Ya jalan tengah-tengah adalah bikin dua sachet dan ditambah susu UHT hangat dan dikocok dengan frother. Rasanya lebih oke, pas dengan selera.

Jujur, kalau mau membandingkan Torabika Creamy Latte dengan caffé latte punya kedai kopi cantik macam Starbucks, J.co ataupun kedai kopi cantik lainnya, jawabannya adalah satu: JAUH! Jadi, jangan dibandingkan. Karena creamy dari susu skim ataupun krimmer itu jelas berbeda dengan steam milk dari susu sapi UHT. Kalau ekspektasi kalian bahwa kopi ini akan seperti kopi latte yang dibuat langsung dari mesin espresso plus frothernya, tolong jangan berharap. *langsung digampar ama yang baca* *ngumpet*
Tapi kopi ini bolehlah masuk nominasi buat ditaruh di kantor, kalau sewaktu-waktu ngantuk terus butuh booster ringan buat ganjel mata dan melancarkan kinerja otak 😛
Bagaimana menurut kalian? Sudah ada yang mencoba?
~tu2t, 14042015~
Review yang bagus. Kalau menang dapet berapa juta?
Gak dilombakan kok. Seperti yg tertuang di disclaimer pada awal postingan. Trims
XD
barista kopi sachetan 😀
Wkwkwkwkwk
Aku jarang banget ngopi. Kalaupun ngopi yah kopi sachetan. Lumayan nih buat minuman iseng sebulan sekali..
belon pernah nyoba tapi bolehlah kapan2 dibeli nih 🙂
bolehlah dicoba.. haha *berasa sales*
Belum nyoba.. Klo aku skrg kebiasaan minum white coffee sachetan, jd klo minum kopi beneran jd deg2an.. 😦
sejatinya kalo minum kopi sachet trus ampe deg2an.. biasanya ada zat x yang kontra ama kamu, mbak.. aku dulu gitu. sampe akhirnya minum kopi tubruk dan gak papa ._.
Minum kopinya Dunkin nyaris selalu deg2an, huhu..
hoooo.. ya kalo gituh jangan diteruskan degh 😀
kalau boleh tau beli dimana ya? saya cari di beberapa supermarket katanya belum masuk
saya beli di distributornya langsung 😀
Hari ini saya nyoba… dan rasanya memang beda dari kopi sachet lainnya. Biasanya saya beli yang indocafe Coffeemix. Tapi kayaknya lidah saya lebih suka yang Torabika Creamy Latte. Gulanya saya buang. Memang bener, masih ada manisnya dikit.
Kalo dibandingkan dengan indocafe coffeemix emang lebih manis coffeemix, mas..
Thx udh mampir
Tora Bika Creamy Late eehhmmm, saya selama 48 tahun belum pernah minum kopi, karena saya pernah kapok minum kopi setelah itu mata nggak bisa terpejam selama 2 hari dan setelah 2 hari tidak bisa tidur, saya ngantuk sampai saya 2 hari tertidur mungkin karena 2 hari tdk tidur, tapi setelah saya melanjutkan pendidikan S3 di Malang, saya memerlukan banyak waktu untuk belajar dan saya ingin mencoba lagi minum kopi mudah mudahan tidak seperti yang udah2, pas saya coba Hhheeemmmm, wah enak sekali dan tidak semaput…wah cocok sekali untuk saya, akhirnya saya sekarang setiap hari minum Tora Bika Creamy Late….uenak tenan…
Kopi favorit gua itu
Sayangnya buatku itu masih terlalu mabis, walau tanpa tambahan gula.. Hehe
Wah..sama ya,menurutku juga coffee latte nya jco yg paling enak. Aku baru aja nyobain si torabika ini, degan harapoan mirip rasa yg jco. Tapi entah kenapa rasanya beda..abis minum 1 sachet langsung bolak balik toilet..jadi lancaaarr..hahaha..ga cocok peru tnya
waduh ya mbak.. jangan berharap rasa coffee latte seduhan sama dengan kopi latte sachetan.. pasti jauuuh
Diantara sekian banyak kopi sachet, ini yg lebih cocok dengan lidah saya. Selalu stok dikantor, buatnya tanpa gula dan tambahin dgn 1/2 sdt kopi hitam bubuk 😃 biar tambah melek dan berasa kopinya.
Tapi dibilang aneh ama temen kantor “uda gak pake gula, trus kasi kopi lagi”😂
hahaha sama deh.. kita sama2 suka rasa kopi yang nampol yak hehehe